Jasa Pumping Test ( Uji Pemompaan ) , Bore Hole Camera & Kontruksi Sumur Di Jawa Timur
081311244499- Indonesia Drilling adalah media informasi dan media penyediaan jasa mengenai DRILLING DIVISION antara lain seperti Pembuatan Sumur Bor Dalam (Deep Well), Pembuatan Sumur Dangkal (Shallow Well), Pembuatan Sumur Pantau (Monitoring Well), Dewatering System, Bore Pile, Bore Coring (Horizontal and Vertical), Automatic Water Level Record, Mechanical & Electrical, WTP, STP, RO.
GEOLOGICAL SERVICE DIVISION antara lain seperti Pemeliharaan Sumur (By Air Compressor), Cabut/Pasang Submersible Pump, Geolectrial Survey, Logging Test, Pumping Test (Pompa Uji), Deep Well Inspection (Bore Hole Camera), Pengurusan Ijin Deep Well, Sumersible Pump (Sales/Service), Geological Consult.
Welcome & Thanks For Visit Indonesia Drilling Kali ini kita akan membahas mengenai Jasa Pumping Test ( Uji Pemompaan ) , Bore Hole Camera & Kontruksi Sumur Di Banten
Ringkasan Jasa Pumping Test ( Uji Pemompaan ) , Bore Hole Camera & Kontruksi Sumur Di Jawa Timur Indonesia Drilling
Video Uji Pumping Test Syarat Perijinan Dinas Teruji
Proses Bore Hole Camera & Pumping Test Di Dampingi Oleh ESDM & Pihak Perusahaan - Joko Murdiyanto |
Kegiatan Pumping Test Se Indonesia Standar Ini merupakan suatu sarat di dalam pengeboran air tanah, Tes akuifer (tes pemompaan) di lakukan untuk mengevaluasi akuifer dengan merangsang akuifer melalui konstan memompa, dan mengamati respon akuifer itu (penarikan) dalam pengamatan sumur.
Pengujian akuifer adalah alat umum yang hydrogeologist di gunakan untuk mengkarakterisasi sistim akuifer, akuitards dan batas-batas sistim aliran. Sebuah tes siput adalah variasi pada tes akuifer khas di mana perubahan sesaat (kenaikan atau penurunan) di buat, dan efek di amati dalam sumur yang sama.
Hal ini sering di gunakan dalam pengaturan atau rekayasa geoteknik untuk mendapatkan perkiraan cepat dari sifat akuifer segera di sekitar sumur. Tes akuifer biasanya di tafsirkan dengan menggunakan model analisis aliran akuifer, untuk menyamakan / mencocokan data yang di amati di dunia nyata.
Dalam suatu pumping test, air di pompa keluar dari suatu sumur pada kecepatan yang di ketahui selam waktu tertentu. Muka air tanah di pantau pada sumur yang di pompa serta pada satu pengamatan atau lebih yang berjarak dekat dengan sumur tersebut.
Terdapat beberapa parameter yang saling berhubungan dengan parameter akuifer yaitu : Muka air tanah selama pengujian, kecepatan pemompaan, jarak antara sumur yag di pompa dan sumur pengamatan.
Air Tanah mulai dimanfaatkan untuk Irigasi secara formal telah cukup lama di mulai di Indonesia, pemanfaatan air tanah tersebut sebagai jawaban kebutuhan irigasi yang cepat dibangun dan segera memproduksi air untuk irigasi langsung berada ditempat kebutuhan guna menghadapi krisis pangan pada tahun 1960/1970-an.
Air tanah didapat pada Cekungan Air Tanah dengan cara di bor dan di pompa langsung dialirkan di sawah ladang petani, kapan saja dibutuhkan, pada saat musim kemarau, pada saat musim hujan tetapi air permukaan tidak mencukupi atau tidak sampai, atau bahkan dipakai bersama-sama.
Kompleksitas ketersediaan dalam akuifer, metode penyadapan, cara mendistribusikan, kemudian mengoperasikan serta memelihara keberlanjutan prasarana sistem irigasi air tanah adalah mata rantai kegiatan yang saling terkait erat, oleh karena itu dibutuhkan perencanaan setiap segmen kegiatan, termasuk perencanaan uji pemompaan, dalam rangka membangun sumber air berupa sumur produksi air tanah. Kecerobohan perencanaan akan mengacaukan kegiatan hilir yang panjang dan menjadi pangkal kegagalan program.
Perencanaan Uji pemompaan pada sumur produksi air tanah diharapkan memandu pelaksanaannya sehingga akan menghasilkan data potensi sumur, potensi akuifer dan karakteristiknya, sehingga akan diperoleh suatu sistem irigasi yang optimal dan berkelanjutan tanpa mengganggu lingkungan.
1.1 Sifat Hidrogeologi Batuan
Batuan sebagai komponen penyusun kulit bumi mempunyai sifat bervariasi ditinjau dari sudut pandang air tanah.
Batuan penyusun kulit bumi ada yang bersifat mengandung air dan tidak, disamping sifat tersebut, bila ditinjau dari sisi hidrogeologi juga mempunyai karakter fisik, antara lain porositas, permeabilitas, transmisibilitas dan beberapa sifat hidrolika lain.
Batuan mempunyai sifat hidrolik mampu menyimpan dan meloloskan air. Sifat-sifat tersebut adalah :
a) Akuifer (aquifer). Lapisan/ formasi batuan dapat bersifat sebagai akuifer yang didefinisikan sebagai unit geologi permeabel yang jenuh, yang cukup permeabel untuk menghasilkan air dalam jumlah yang cukup ekonomis kedalam sumur. Akuifer yang paling umum adalah pasir dan kerikil yang tidak konsolidasi, tetapi batuan sedimen yang permeabel seperti batu pasir dan batu gamping, dan batuan vulkanik dan kristalin yang sangat retak atau lapuk juga dapat diklasifikasikan sebagai akuifer.
b) Akuiklud (aquiclude). adalah lapisan / formasi yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah besar, seperti lempung, tuff halus dan silt.
Kruseman & de Ridder (2000) menyebutkan bahwa Aquiclude adalah unit geologi kedap air yang sama sekali tidak melewatkan air. Batu batuan beku dan batuan metamorf padat adalah aquicludes yang khas. Di alam, unit geologi yang benar-benar kedap air jarang terjadi; semua dapat bocor sampai batas tertentu, dan karenanya diklasifikasikan sebagai aquitards. Namun, dalam praktiknya, unit geologi diklasifikasikan sebagai aquicludes jika permeabilitasnya beberapa kali lipat lebih rendah daripada pada akuifer yang berada di atas atau yang dibawahnya. Definisi di atas memang bersifat relatif jika dikaitkan dengan permeabilitas tidak betul betul tepat .
c) Akuitar (Aquitard), adalah lapisan / formasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah yang sangat terbatas. Atau unit geologi yang cukup permeabel untuk mentransmisikan air dalam jumlah yang signifikan bila dilihat di area yang luas dan dalam jangka waktu yang lama, namun permeabilitasnya tidak cukup untuk membenarkan sumur produksi yang ditempatkan di dalamnya. Lempung, loam atau lanau dan serpih adalah akuitar khas.(Kruseman & de Ridder, 2000)
d) Akuifug (aquifuge), adalah lapisan / formasi batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan yang kompak
Pengukur Muka Air Tanah
Selama uji pemompaan, mulai dari start sampai akhir masa kambuh, permukaan air sumur yang dipompa dan beberapa sumur pengamat (kalau ada) diukur kedalaman permukaan airnya secara terus menerus dalam periode waktu logaritmis yang sudah dirancang dan dicantumkan dalam blangko pengukuran.
Pengukuran muka air tanah didalam sumur digunakan alat water level sounding, sering disebut juga deep meter, atau disebut sounding saja.
Alat ini terdiri dari sensor pada ujung kabel yang dimasukkan dalam sumur kemudian kabel diteruskan ke detektor.
Kabel harus cukup lemas sehingga dengan beban sensor sudah cukup lurus, tetapi kabel harus cukup kuat. Alat sounding biasanya sudah dilengkapi dengan angka atau garis garis yang menunjukkan panjang kabel dari ujung sensor, sehingga dapat dengan mudah dibaca kedalaman sensor berada. Beberapa sounding angka panjang yang tercetak pada kabel tidak dalam interval cm, tetapi ada yang tiap 10 cm, 50 cm bahkan tiap 1 m baru ada cetakanya. Untuk itu diperlukan mistar penggaris atau roll meter guna mengetahui dengan tepat kedalaman yang diukur.
Detektor dapat berupa display jarum yang bergerak, nyala lampu LED atau memberikan sinyal suara jika sensor menyentuh air.
Pengalaman di lapangan, sinyal suara sering tidak terdengar karena suara mesin yang berada didekatnya. Sounding sebaiknya menggunakan tampilan atau display jarum atau nyala LED atau kombinasi dengan suara.
Peralatan ukur yang sering dilupakan justru meteran, atau mistar penggaris untuk meningkatkan ketelitian, disamping itu masing masing anggota pengamat juga harus membawa roll meter.
Pengujian akuifer adalah alat umum yang hydrogeologist di gunakan untuk mengkarakterisasi sistim akuifer, akuitards dan batas-batas sistim aliran. Sebuah tes siput adalah variasi pada tes akuifer khas di mana perubahan sesaat (kenaikan atau penurunan) di buat, dan efek di amati dalam sumur yang sama.
Hal ini sering di gunakan dalam pengaturan atau rekayasa geoteknik untuk mendapatkan perkiraan cepat dari sifat akuifer segera di sekitar sumur. Tes akuifer biasanya di tafsirkan dengan menggunakan model analisis aliran akuifer, untuk menyamakan / mencocokan data yang di amati di dunia nyata.
Dalam suatu pumping test, air di pompa keluar dari suatu sumur pada kecepatan yang di ketahui selam waktu tertentu. Muka air tanah di pantau pada sumur yang di pompa serta pada satu pengamatan atau lebih yang berjarak dekat dengan sumur tersebut.
Terdapat beberapa parameter yang saling berhubungan dengan parameter akuifer yaitu : Muka air tanah selama pengujian, kecepatan pemompaan, jarak antara sumur yag di pompa dan sumur pengamatan.
Air Tanah mulai dimanfaatkan untuk Irigasi secara formal telah cukup lama di mulai di Indonesia, pemanfaatan air tanah tersebut sebagai jawaban kebutuhan irigasi yang cepat dibangun dan segera memproduksi air untuk irigasi langsung berada ditempat kebutuhan guna menghadapi krisis pangan pada tahun 1960/1970-an.
Air tanah didapat pada Cekungan Air Tanah dengan cara di bor dan di pompa langsung dialirkan di sawah ladang petani, kapan saja dibutuhkan, pada saat musim kemarau, pada saat musim hujan tetapi air permukaan tidak mencukupi atau tidak sampai, atau bahkan dipakai bersama-sama.
Kompleksitas ketersediaan dalam akuifer, metode penyadapan, cara mendistribusikan, kemudian mengoperasikan serta memelihara keberlanjutan prasarana sistem irigasi air tanah adalah mata rantai kegiatan yang saling terkait erat, oleh karena itu dibutuhkan perencanaan setiap segmen kegiatan, termasuk perencanaan uji pemompaan, dalam rangka membangun sumber air berupa sumur produksi air tanah. Kecerobohan perencanaan akan mengacaukan kegiatan hilir yang panjang dan menjadi pangkal kegagalan program.
Perencanaan Uji pemompaan pada sumur produksi air tanah diharapkan memandu pelaksanaannya sehingga akan menghasilkan data potensi sumur, potensi akuifer dan karakteristiknya, sehingga akan diperoleh suatu sistem irigasi yang optimal dan berkelanjutan tanpa mengganggu lingkungan.
1.1 Sifat Hidrogeologi Batuan
Batuan sebagai komponen penyusun kulit bumi mempunyai sifat bervariasi ditinjau dari sudut pandang air tanah.
Batuan penyusun kulit bumi ada yang bersifat mengandung air dan tidak, disamping sifat tersebut, bila ditinjau dari sisi hidrogeologi juga mempunyai karakter fisik, antara lain porositas, permeabilitas, transmisibilitas dan beberapa sifat hidrolika lain.
Batuan mempunyai sifat hidrolik mampu menyimpan dan meloloskan air. Sifat-sifat tersebut adalah :
a) Akuifer (aquifer). Lapisan/ formasi batuan dapat bersifat sebagai akuifer yang didefinisikan sebagai unit geologi permeabel yang jenuh, yang cukup permeabel untuk menghasilkan air dalam jumlah yang cukup ekonomis kedalam sumur. Akuifer yang paling umum adalah pasir dan kerikil yang tidak konsolidasi, tetapi batuan sedimen yang permeabel seperti batu pasir dan batu gamping, dan batuan vulkanik dan kristalin yang sangat retak atau lapuk juga dapat diklasifikasikan sebagai akuifer.
b) Akuiklud (aquiclude). adalah lapisan / formasi yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah besar, seperti lempung, tuff halus dan silt.
Kruseman & de Ridder (2000) menyebutkan bahwa Aquiclude adalah unit geologi kedap air yang sama sekali tidak melewatkan air. Batu batuan beku dan batuan metamorf padat adalah aquicludes yang khas. Di alam, unit geologi yang benar-benar kedap air jarang terjadi; semua dapat bocor sampai batas tertentu, dan karenanya diklasifikasikan sebagai aquitards. Namun, dalam praktiknya, unit geologi diklasifikasikan sebagai aquicludes jika permeabilitasnya beberapa kali lipat lebih rendah daripada pada akuifer yang berada di atas atau yang dibawahnya. Definisi di atas memang bersifat relatif jika dikaitkan dengan permeabilitas tidak betul betul tepat .
c) Akuitar (Aquitard), adalah lapisan / formasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah yang sangat terbatas. Atau unit geologi yang cukup permeabel untuk mentransmisikan air dalam jumlah yang signifikan bila dilihat di area yang luas dan dalam jangka waktu yang lama, namun permeabilitasnya tidak cukup untuk membenarkan sumur produksi yang ditempatkan di dalamnya. Lempung, loam atau lanau dan serpih adalah akuitar khas.(Kruseman & de Ridder, 2000)
d) Akuifug (aquifuge), adalah lapisan / formasi batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan yang kompak
Selama uji pemompaan, mulai dari start sampai akhir masa kambuh, permukaan air sumur yang dipompa dan beberapa sumur pengamat (kalau ada) diukur kedalaman permukaan airnya secara terus menerus dalam periode waktu logaritmis yang sudah dirancang dan dicantumkan dalam blangko pengukuran.
Pengukuran muka air tanah didalam sumur digunakan alat water level sounding, sering disebut juga deep meter, atau disebut sounding saja.
Alat ini terdiri dari sensor pada ujung kabel yang dimasukkan dalam sumur kemudian kabel diteruskan ke detektor.
Water Level Sounding Atau Deep Meter, Alat Pengukur Kedalaman Muka Air Tanah |
Detektor dapat berupa display jarum yang bergerak, nyala lampu LED atau memberikan sinyal suara jika sensor menyentuh air.
Pengalaman di lapangan, sinyal suara sering tidak terdengar karena suara mesin yang berada didekatnya. Sounding sebaiknya menggunakan tampilan atau display jarum atau nyala LED atau kombinasi dengan suara.
Peralatan ukur yang sering dilupakan justru meteran, atau mistar penggaris untuk meningkatkan ketelitian, disamping itu masing masing anggota pengamat juga harus membawa roll meter.
Ringkasan Bore Hole Camera & Kontruksi Sumur Di Jawa Timur Indonesia Drilling
Bore Hole Camera IDR 01 - Joko Murdiyanto |
Bore hole camera ( Kamera Real Time Sumur ) adalah uji teknis untuk memperoleh data primer sumber air tanah menggunakan kamera khusus. Hal ini diperlukan sebagai acuan pembuatan sumur bor atau mengatasi kerusakan sumur bor.
JASA BORE HOLE CAMERA
MANFAAT BORE HOLE CAMERA
Kehadiran sumur bor sangatlah penting. Seiring perkembangan populasi penduduk, skala rumah tangga maupun industry sangat mutlak membutuhkan air dalam jumlah besar. Ketersediaan air oleh PDAM tidak semua bisa mengcover kebutuhan masyarakat. Karena itulah sumur bor menjadi solusi pasokan air jumlah besar. Selain itu keunggulan air yang berasal dari sumur yang bersih jernih dan bebas bau, menjadikan sumur bor sebagai kebutuhan penting masyarakat.
Bore hole camera/ deep well inspection sangat penting dalam:
Visual-Audio Well Inspection
Menentukan Kedalaman Sumur
Menentukan jumlah saringan
Menentukan kerusakan pada konstruksi sumur
Perekaman kondisi sumur
PERALATAN BORE HOLE CAMERA
Terjadi kerusakan sumur bor? Ingin membuat sumur bor yang berkualitas hasilnya? Jasa Bore Hole Camera kami adalah solusi untuk sumur bor Anda.
Harga Untuk Pekerjaan Pumping Test (Uji Pemompaan) silahkan langsung hubungi customer service kami, dan kami siap melayani.
GUNAKAN JASA PENGEBORAN SUMUR KAMI DENGAN PENGERJAAN TERBAIK DAN TERPERCAYA MANTAPKAN PILIHAN ANDA DI KAMI
Angkat Telepon Anda dan Hubungi Kami
Jangan ragu untuk sekedar berkonsultasi tentang SUMUR BOR Anda.
Anda adalah prioritas utama dalam pekerjaan kami.
0813-1124-4499 | 0856-9121-2424
Technical Support: 24 jam | Sales: Senin-Minggu 07.00 - 21.00
jasageolistrik@gmail.com
Technical Support: 24 jam | Sales: Senin-Minggu 16.00- 21.00
indonesiadrilling@gmail.com
Technical Support: 8 jam | Sales: Senin-kamis 07.00- 15.00
0 comments
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^