Hidrologi dan Siklus Hidrologi
kontraktorair.com adalah media informasi dan media penyediaan jasa mengenai DRILLING DIVISION antara lain seperti Pembuatan
Sumur Bor Dalam (Deep Well), Pembuatan Sumur Dangkal (Shallow Well),
Pembuatan Sumur Pantau (Monitoring Well), Dewatering System, Bore Pile,
Bore Coring (Horizontal and Vertical), Automatic Water Level Record,
Mechanical & Electrical, WTP, STP, RO, Sumur Resapan & Resapan
Biopori
GEOLOGICAL SERVICE DIVISION antara lain seperti Pemeliharaan
Sumur (By Air Compressor), Cabut/Pasang Submersible Pump, Geolectrial
Survey, Logging Test, Pumping Test (Pompa Uji), Deep Well Inspection
(Bore Hole Camera), Pengurusan Ijin Deep Well, Sumersible Pump
(Sales/Service), Geological Consult.
JASA BIDANG PENGERJAAN TANAH DASAR antara lain seperti Jasa
Pengurugan Tanah, Jasa Land Cut And Fill, Jasa Bongkar Bongkar
Bangunan, Jasa Land Clearing, Galian dengan alat berat dan manual,
Supplier Tanah Merah, Jasa Pembuangan Puing & Sampah Proyek, Sondir,
Soil Test and Hidrologist
Welcome & Thanks For Visit kontraktorair.com Kali ini kita akan membahas mengenai Hidrologi dan Siklus Hidrologi
Menjual Peta Format Digital Hidrologi - Ahliborsumur.id |
Hidrologi adalah ilmu tentang seluk beluk air di bumi, kejadiannya, peredarannya dan distribusinya, sifat alam dan kimianya, serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan dengan kehidupan" (Federal Council for Science and Technology, USA, 1959 dalam Varshney, Varshney, 1977). Menurut Ray K. Linsley dalam Yandi Hermawan (1986), menyatakan pula bahwa:" Hidrologi ialah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada di bumi, yaitu mengenai kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat fisika dan kimia, serta reaksinya terhadap lingkungan termasuk hubungannya dengan kehidupan". Singh, 1992 menyatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air bumi, termasuk di dalamnya proses hidrologi, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan dan manajement. Menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun dibawah permukaan bumi, tentang sifat kimia dan fisika air serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan. Kebearadaan air dalam kehidupan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting, sebab semua mahkluk hidup di bumi membutuhkan air sebagai salah satu sumber kehidupan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa :
Air yang masuk ke dalam tanah sebahagian dimanfaatkan tanaman untuk membentuk bahan organik dalam proses fotosintesa, sebagian diluapkan melalui proses transpirasi. Air yang masuk dalam tanah dapat tertahan dalam tanah sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke atas melalui pipa kapiler kemudian menguap dari permukaan tanah, dapat juga terus bergerak sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman, (Pairunan A, dkk, 1985). Pergerakan air di bumi yang merupakan suatu sistem yang tertutup, yang berarti pergerakan air pada sistem tersebut selalu tetap berada pada sistemnya. Energi panas matahari dan faktor-faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada permukaan vegetasi dan tanah, di laut dan badan-badan air lainnya. Uap air sebagai hasil proses evaporasi akan terbawa oleh angina melintasi daratan yang bergunung maupun pada daerah datar dan apabila keadaan atmosfer memungkinkan sebagian dari uap air tersebut akan terkondensasi dan turun sebagai air hujan (Hakim,dkk, 1986 ). Air diperlukan oleh tanaman untuk mengangkut unsur-unsur hara dan zat-zat terlarut lain di dalam tanaman dan untuk produksi gula pada proses fotosintesis, darimana tanaman memperoleh energi untuk pertumbuhan dan menjadi dewasa. Sebagian besar air digunakan dalam proses transpirasi. Apabila air hilang ke dalam atmosfer melalui transpirasi melebihi dari air yang diserap tanaman dari tanah, maka air akan hilang dari sel-sel tanaman sehingga sel tanaman kehilangan tegangan turgor dan akhirnya tanaman menjadi layu.setiap gejala kelayuan pada tanaman dapat dijadikan petunjuk bahwa pertumbuhan tanaman akan terhenti. Pertumbuhan akan tergantung pada tegangan turgor yang memungkinkan sel-sel baru terbentuk (Asdak,, 1995).
Cabang – cabang Hidrologi
A. Limnologi
Limnologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat pada suatu depresi yang tergenang pada suatu cekungan,.
Limnologi berasal dari bahasa yunani “limne” artinya genangan air yang berarti bias kolam, rawa, atau danau. Linologi mempelajari tentang sistem perairan. Didalamnya ternasuk danau dan kolam air tawar, danau, dan kolam air asin, rawa, sungai (rivers) dan aliran dan cucuran air (treams).
(Musa, 2006) Limnologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal tentang perairan daratan yang mencakup factor-faktor abiotik serta interaksi yang terjadi di antarnya. Perairan daratan adalah suatu badan air yang ada di daratan atau yang masih berhubungan dengan daratan, termasuk danau, waduk, rawa, suatu atau estuari. ( Akdinbemfapri. 2009).
B. Potamologi
Potamogi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat di atas permukaan tanah dan merupakan air yang mengalir, selain itu
Potamologi adalah bagian dari ilmu hidrologi yang khusus mempelajari tentang aliran permukaan (runoff). Kajiannya ditekankan pada proses runoff, faktor-faktor yang mempengaruhi runoff, distribusi runoff menurut ruang dan waktu, pengukuran runoff dan analisis data runoff untuk mengembangkan teori tentang runoff baik untuk pengembangan ilmunya maupun untuk menyelesaikan masalah praktis seperti masalah banjir dan penyediaan air sungai.
C.Oceanografi
Oceanografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari morfologi,topografi,biologi laut dan lautan.
D. Kriologi
Kriologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang es dan salju.
E. Hidrometeorologi
Hidrometeorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang poblematika
F. Hidrologi
Hidrologi yang berkaitan dengan meteorologi,
G. Geohidrologi
Geohidrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang terdapatnya gerakan air di bawah permukaan tanah.
Teori pengukuran debit
Debit aliran (Q) diperoleh dengan mengalikan luas tampang aliran (A) dan kecepatan aliran (V). luas tampang aliran diperoleh dengan mengukur elevasi permukaan air dan dasar sungai. Kecepatan aliran diukur dengan menggunakan alat ukur kecepatan seperti current meter, pelampung atau peralatan lain.
Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah prinsip dasar yang paling utama dalam hidrologi. Siklus hidrologi ini digambarkan sebagai suatu rangkaian yang rumit dari peredaran air dalam berbagai wujud (cair dan uap air) pada permukaan, di bawah permukaan bumi dan di atmosfir, dimana hukum kekentalan massa ditampilkan sebagai azas yang paling mendasar.
Siklus hidrologi merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari air saat jatuh ke bumi hingga menguap keudara hingga kemudian jatuh kembali kebumi. Siklusnya tidak berpangkal dan berakhir dari laut ke atmosfir terus kepermukaan tanah dan kembali kelaut, dalam pergerakannya untuk sementara air akan tertahan didanau, sungai, tanah, atau air tanah dan dapat dimamfaatkan oleh manusia, kemudian kembali keatmosfir.
Siklus air, juga dikenal sebagai siklus hidrologi atau siklus H2O, menggambarkan pergerakan air yang kontinu pada, di atas dan di bawah permukaan bumi. Massa air di Bumi masih cukup konstan sepanjang waktu tetapi pembagian air ke dalam waduk besar es, air tawar, air asin dan air di atmosfer adalah variabel yang tergantung pada berbagai variabel iklim. Air bergerak dari satu waduk yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer, oleh proses pengupan (evaporation), pengembunan (condensation),curah hujan (precipitation), resapan (infiltration), aliran permukaan (runoff), dan aliran bawah permukaan (subsurface flow).
Dengan demikian, air terjadi melalui fase yang berbeda: cair, padat (es), dan gas (uap).
Siklus air melibatkan pertukaran energi, yang menyebabkan terjadinya perubahan suhu. Misalnya, ketika air menguap, tidak memakan banyak energi dari sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Tetapi Ketika mengembun, ini melepaskan energi dan menghangatkan lingkungan. Pertukaran panas inilah yang mempengaruhi iklim.
Tahap evaporasi siklus menjernihkan air yang kemudian mengisi ulang tanah dengan air tawar. Aliran air cair dan es mengangkut mineral di seluruh dunia. Hal ini juga membentuk kembali fitur geologi bumi, melalui proses erosi dan sedimentasi. Siklus air juga penting untuk pemeliharaan ekosistem di planet ini.
Matahari, yang mendorong siklus air, memanaskan air di samudera dan laut. Air menguap menjadi uap air di udara. Es, hujan dan salju dapat berubah secara langsung menjadi uap air. Evapotranspirasi adalah air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah. Meningkatnya aliran udara yang membawa uap sampai ke atmosfir dan temperatur yang lebih dingin akan menyebabkan itu mengembun dan menjadi awan. Aliran udara yang menggerakan uap air di seluruh dunia, sehingga partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan jatuh dari lapisan atmosfer bagian atas sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hujan es, hujan es, dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun. Kebanyakan air jatuh kembali ke lautan atau ke tanah sebagai hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai aliran (limpasan) permukaan. Sebagian aliran masuk sungai di lembah dalam lanskap, dengan debit sungai air bergerak menuju lautan. Limpasan dan air yang muncul dari tanah (air tanah) dapat disimpan sebagai air tawar di danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi. Sebagian air menyerap dalam ke dalam tanah dan mengisi ulang sumber air, yang dapat menampung air tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian resapan bisa berada dekat dengan permukaan tanah dan bisa merembes kembali ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah. Sebagian tanah memiliki celah pada permukaan tanah, sehingga air keluar sebagai mata air tawar. Pada lembah sungai dan banjir dataran seringkali ada pertukaran air secara kontinu antara air permukaan dan air tanah di zona hyporheic. Seiring waktu, air kembali ke laut, untuk melanjutkan siklus air.
Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :
1. Presipitasi
Presipitasi sering juga disebut sebagai hujan. presitipasi merupakan proses jatuhnya butiran-butiran air dari awan ke permukaan bumi.
2. Canopy interception
Curah hujan yang dicegat oleh dedaunan tanaman, akhirnya menguap kembali ke atmosfer daripada jatuh ke tanah.
Atau iIntersepsi mengacu pada curah hujan yang tidak mencapai tanah, tetapi malah dicegat oleh daun dan cabang tanaman dan lantai hutan. Hal ini terjadi di kanopi (yaitu kanopi intersepsi), dan di lantai hutan atau serasah lapisan (yaitu lantai intersepsi hutan). Karena penguapan, intersepsi air cair umumnya menyebabkan hilangnya bahwa curah hujan untuk daerah aliran sungai, kecuali untuk kondisi seperti kabut intersepsi.
3. Snowmelt
Aliran permukaan yang dihasilkan oleh salju yang mencair.
Pencairan salju adalah aliran permukaan yang dihasilkan dari salju yang mencair. Hal ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan periode atau musim di mana Aliran permukaan tersebut diproduksi. Air yang dihasilkan oleh pencairan salju merupakan bagian penting dari siklus air tahunan di berbagai belahan dunia, dalam beberapa kasus berkontribusi fraksi tinggi limpasan tahunan DAS.
4. Runoff (limpasan)
Run off sering juga disebut sebagai aliran permukaan. run off merupakan aliran air hujan yang mengalir di atas permukaan bumi, misalnya melalui sungai, selokan, irigasi, dsb ke tempat yang lebih rendah hingga sampai ke laut, atau digunakan untuk pertanian atau lainnya keperluan manusia.
5. Infiltration
Aliran air dari permukaan tanah menyerap ke dalam tanah. Setelah diinfiltrasi, kelembaban air bertambah atau menjadi air tanah.
Menurut ilmu hidrologi, infiltrasi merupakan aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Didalam infiltrasi dikenal dua istilah yaitu kapasitas infiltrasi dan laju infiltrasi, yang dinyatakan dalam mm/jam. Kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum yang ditentukan oleh jenis tanah dimana terjadinya ilfiltrasi, sedangkan lajua infiltrasi adalah kecepatan infiltrasi yang nilainya tergantung pada kondisi tanah dan kapasitas hujan. Suatu tanah dalam kondisi kering memiliki daya serap yang tinggi sehingga laju infiltrasi semakin besar, dan akan berkurang perlahan-lahan apabila tanah tersebut jenuh terhadap air.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi yaitu kedalaman genangan dan tebal lapisan jenuh, kelembaban tanah, pemampatan oleh hujan, penyumbatan oleh butir halus, tanaman penutup, topografi, dan intensitas hujan.
· Kedalaman genangan dan tebal lapisan jenuh
Dapat dipahami pada saat awal turunnya hujan, penyerapan air oleh tanah (laju infiltrasi) terjadi dengan cepat. Sehingga semakin dalam genangan dan tebal lapisan jenuh maka laju infiltrasi semakin berkurang.
· Kelembaban tanah
Semakin lembab kondisi suatu tanah, maka laju infiltrasi akan semakin berkurang karena tanah tersebut semakin dekat dengan keadaan jenuh.
· Pemampatan oleh hujan dan penyumbatan oleh butir halus
Pemampatan tanah oleh hujan adalah keadaan turunnya hujan membuat tanah semakin padat. Sehingga pori-pori tanah mengecil, dan menghambat laju infiltrasi. Butiran halus yang terbentuk pada saat tanah kering juga menghambat laju infiltrasi karena pada saat terjadinya hujan, butiran tersebut masuk kedalam tanah dan memperkecil pori-pori tanah.
· Tanaman penutup
Banyaknya tanaman seperti rumput dan pohon-pohon besar yang terdapat pada daerah terjadinya hujan dapat memperbesar laju infiltrasi. Karena biasanya pada tanah seperti ini banyak terdapat tanah humus dan sarang serangga. Sehingga membantu masuknya air kedalam tanah.
· Topografi dan intensitas hujan
Topografi adalah keadaan pemukaan/ kontur tanah, dan intensitas hujan adalah besarnya hujan yang turun dalam satuan waktu. Apabila hujan yang turun besar dan topografi tanah terjal, maka laju infiltrasi kecil. Karena topografi yang terjal akan mengalirkan air dengan cepat sehingga waktu infiltrasi kurang. Begitu juga sebaliknya, topografi yang landai bahkan datar dapat menghasilkan ilfiltrasi lebih besar.
Kapasitas infiltrasi dapat diukur dengan menggunakan infiltrometer dan analisis hidrograf. Infiltrometer ini dibedakan menjadi dua macam yaitu infiltrometer genangan dan simulator hujan (rainfall simulators)
6. Aliran bawah permukaan (Subsurface flow)
Aliran air bawah tanah, di zona Nilai porositas merupakan cerminan dan daerah tangkapan air. Air bawah permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai mata air atau yang dipompa) dan pada akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada ketinggian rendah dari tempat itu diinfiltrasi, di bawah gaya gravitasi atau tekanan gravitasi induksi. Tanah cenderung bergerak perlahan, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga dapat tetap dalam sumber air selama ribuan tahun.
7. Evaporasi
Evaporasi adalah penguapan air dari permukaan air, tanah, dan bentuk permukaan bukan vegetasi lainnnya oleh proses fisika. Dua unsur utama untuk berlangsungnnya evaporasi adalah energi (radiasi) matahari dan ketersediaan air. Proses-proses fisika yang menyertai berlangsungnya perubahan bentuk dari cair menjadi gas berlaku pada kedua proses evaporasi tersebut diatas. Oleh karenanya, kondisi fisika yang mempengaruhi laju evaporasi umum terjadi pada kedua proses alamiah tersebut. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain cahaya matahari, suhu udara, dan kapasitas kadar air dalam udara. Proses evaporasi yang disebutkan diatas tergantung pada jumlah air yang tersedia
8. Transpirasi
Transpirasi adalah penguapan air dari daun dan cabang tanaman melalui pori-pori daun oleh proses fisiologi. Daun dan cabang umumnya di balut lapisan mati yang disebut kulit air (cuticle) yang kedap uap air. Sel-sel hidup daun dan cabang terletak di bawah permukaan tanaman, dibelakang pori-pori daun dan cabang. Besar kecilnya laju transpirasi secara tidak langsung ditentukan oleh radiasi matahari melalui membuka dan menutupnya pori-pori tersebut.
9. Evapotranspirasi
Penguapan air dapat dibedakan ke dalam penguapan internal dan penguapan eksternal. Penguapan eksternal terjadi pada permukaan tanah (evaporasi) dan terjadi pada tanaman (transpirasi), sedangkan penguapan internal terjadi dalam pori-pori tanah
10. Sublimasi
Sublimasi merupakan perubahan wujud dari awan hujan menjadi awan es atau salju. sublimasi hanya terjadi pada siklus hidrologi panjang
11. Deposisi
Hal ini mengacu pada perubahan uap air langsung ke es.
12. Adveksi
Gerakan air - dalam bentuk padat, cair, dan uap - melalui atmosfer. Tanpa menghitung kecepatan, air yang menguap di atas lautan tidak bisa mengendap atas tanah
13. Kondensasi
Transformasi uap air untuk tetesan air cair di udara, menciptakan awan dan kabut.
14. Perkolasi
Air mengalir secara vertikal melalui tanah dan batuan di bawah pengaruh gravitasi lempeng tektonik. Air memasuki mantel melalui subduksi dari kerak samudera. Air kembali ke permukaan melalui vulkanisme.
Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.
1. SIKLUS HIDROLOGI PENDEK
Siklus hidrologi pendek ini terjadi karena hanya melalui tiga dari sembilan komponen proses sikuls hidrologi. Siklus hidrologi pendek ini pertama terjadi proses evaporasi atau penguapan air dari laut, kemudian uap air tersebut melakukan kondensasi berupa titik-titik air embun. Dari proses kondensasi, uap air yang telah terkumpul banyak dalam awan mengalami presipitasi dengan menurunkannya dalam bentuk hujan.
2. Siklus hidrologi sedang
Laut => penguapan => H2O dalam gas=>kondensasi=>awan=>hujan=>sungai=>laut
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.
3. Siklus hidrologi panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.
Untuk memudahkan anda di dalam bidang hidrologi kami menjual data berupa format digital berupa data Hidrologi dan Peta Geologi seluruh Indonesia, dengan biaya investasi yang terjangkau anda sudah bisa mengetahui tentang peta hidrologi dan geologi masing masing daerah. buruan dan mantapkan pilihan anda untuk berkonsultasi, memesan jasa dan membeli product yang ada di perusahaan kami. kami akan selalu menunggu kabar baik teman-teman .
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa :
"hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air, baik di atmosfer, di bumi, dan di dalam bumi, tentang perputarannya, kejadiannya, distribusinya serta pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada di alam ini. Kondisi tanah menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah dan mengalir pada permukaan tanah. Besarnya jumlah aliran permukaan dan jumlah air yang dapat masuk ke dalam tanah akan menentukan jumlah air yang bermanfaat bagi manusia ataupun menentukan fluktuasi debit air di sungai yang terdapat pada suatu daerah penampungan (Pairunan A, dkk, 1997)."
Air yang masuk ke dalam tanah sebahagian dimanfaatkan tanaman untuk membentuk bahan organik dalam proses fotosintesa, sebagian diluapkan melalui proses transpirasi. Air yang masuk dalam tanah dapat tertahan dalam tanah sebelum diserap oleh tanaman, atau bergerak ke atas melalui pipa kapiler kemudian menguap dari permukaan tanah, dapat juga terus bergerak sebagai air perkolasi yang tidak dapat dimanfaatkan tanaman, (Pairunan A, dkk, 1985). Pergerakan air di bumi yang merupakan suatu sistem yang tertutup, yang berarti pergerakan air pada sistem tersebut selalu tetap berada pada sistemnya. Energi panas matahari dan faktor-faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada permukaan vegetasi dan tanah, di laut dan badan-badan air lainnya. Uap air sebagai hasil proses evaporasi akan terbawa oleh angina melintasi daratan yang bergunung maupun pada daerah datar dan apabila keadaan atmosfer memungkinkan sebagian dari uap air tersebut akan terkondensasi dan turun sebagai air hujan (Hakim,dkk, 1986 ). Air diperlukan oleh tanaman untuk mengangkut unsur-unsur hara dan zat-zat terlarut lain di dalam tanaman dan untuk produksi gula pada proses fotosintesis, darimana tanaman memperoleh energi untuk pertumbuhan dan menjadi dewasa. Sebagian besar air digunakan dalam proses transpirasi. Apabila air hilang ke dalam atmosfer melalui transpirasi melebihi dari air yang diserap tanaman dari tanah, maka air akan hilang dari sel-sel tanaman sehingga sel tanaman kehilangan tegangan turgor dan akhirnya tanaman menjadi layu.setiap gejala kelayuan pada tanaman dapat dijadikan petunjuk bahwa pertumbuhan tanaman akan terhenti. Pertumbuhan akan tergantung pada tegangan turgor yang memungkinkan sel-sel baru terbentuk (Asdak,, 1995).
Cabang – cabang Hidrologi
A. Limnologi
Limnologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat pada suatu depresi yang tergenang pada suatu cekungan,.
Limnologi berasal dari bahasa yunani “limne” artinya genangan air yang berarti bias kolam, rawa, atau danau. Linologi mempelajari tentang sistem perairan. Didalamnya ternasuk danau dan kolam air tawar, danau, dan kolam air asin, rawa, sungai (rivers) dan aliran dan cucuran air (treams).
(Musa, 2006) Limnologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal tentang perairan daratan yang mencakup factor-faktor abiotik serta interaksi yang terjadi di antarnya. Perairan daratan adalah suatu badan air yang ada di daratan atau yang masih berhubungan dengan daratan, termasuk danau, waduk, rawa, suatu atau estuari. ( Akdinbemfapri. 2009).
B. Potamologi
Potamogi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat di atas permukaan tanah dan merupakan air yang mengalir, selain itu
Potamologi adalah bagian dari ilmu hidrologi yang khusus mempelajari tentang aliran permukaan (runoff). Kajiannya ditekankan pada proses runoff, faktor-faktor yang mempengaruhi runoff, distribusi runoff menurut ruang dan waktu, pengukuran runoff dan analisis data runoff untuk mengembangkan teori tentang runoff baik untuk pengembangan ilmunya maupun untuk menyelesaikan masalah praktis seperti masalah banjir dan penyediaan air sungai.
C.Oceanografi
Oceanografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari morfologi,topografi,biologi laut dan lautan.
D. Kriologi
Kriologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang es dan salju.
E. Hidrometeorologi
Hidrometeorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang poblematika
F. Hidrologi
Hidrologi yang berkaitan dengan meteorologi,
G. Geohidrologi
Geohidrologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang terdapatnya gerakan air di bawah permukaan tanah.
Hidrometri = pengukuran air didalam/di luar
Teori pengukuran debit
Debit aliran (Q) diperoleh dengan mengalikan luas tampang aliran (A) dan kecepatan aliran (V). luas tampang aliran diperoleh dengan mengukur elevasi permukaan air dan dasar sungai. Kecepatan aliran diukur dengan menggunakan alat ukur kecepatan seperti current meter, pelampung atau peralatan lain.
Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah prinsip dasar yang paling utama dalam hidrologi. Siklus hidrologi ini digambarkan sebagai suatu rangkaian yang rumit dari peredaran air dalam berbagai wujud (cair dan uap air) pada permukaan, di bawah permukaan bumi dan di atmosfir, dimana hukum kekentalan massa ditampilkan sebagai azas yang paling mendasar.
Siklus hidrologi merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari air saat jatuh ke bumi hingga menguap keudara hingga kemudian jatuh kembali kebumi. Siklusnya tidak berpangkal dan berakhir dari laut ke atmosfir terus kepermukaan tanah dan kembali kelaut, dalam pergerakannya untuk sementara air akan tertahan didanau, sungai, tanah, atau air tanah dan dapat dimamfaatkan oleh manusia, kemudian kembali keatmosfir.
Siklus air, juga dikenal sebagai siklus hidrologi atau siklus H2O, menggambarkan pergerakan air yang kontinu pada, di atas dan di bawah permukaan bumi. Massa air di Bumi masih cukup konstan sepanjang waktu tetapi pembagian air ke dalam waduk besar es, air tawar, air asin dan air di atmosfer adalah variabel yang tergantung pada berbagai variabel iklim. Air bergerak dari satu waduk yang lain, seperti dari sungai ke laut, atau dari laut ke atmosfer, oleh proses pengupan (evaporation), pengembunan (condensation),curah hujan (precipitation), resapan (infiltration), aliran permukaan (runoff), dan aliran bawah permukaan (subsurface flow).
Dengan demikian, air terjadi melalui fase yang berbeda: cair, padat (es), dan gas (uap).
Siklus air melibatkan pertukaran energi, yang menyebabkan terjadinya perubahan suhu. Misalnya, ketika air menguap, tidak memakan banyak energi dari sekitarnya dan mendinginkan lingkungan. Tetapi Ketika mengembun, ini melepaskan energi dan menghangatkan lingkungan. Pertukaran panas inilah yang mempengaruhi iklim.
Tahap evaporasi siklus menjernihkan air yang kemudian mengisi ulang tanah dengan air tawar. Aliran air cair dan es mengangkut mineral di seluruh dunia. Hal ini juga membentuk kembali fitur geologi bumi, melalui proses erosi dan sedimentasi. Siklus air juga penting untuk pemeliharaan ekosistem di planet ini.
Matahari, yang mendorong siklus air, memanaskan air di samudera dan laut. Air menguap menjadi uap air di udara. Es, hujan dan salju dapat berubah secara langsung menjadi uap air. Evapotranspirasi adalah air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah. Meningkatnya aliran udara yang membawa uap sampai ke atmosfir dan temperatur yang lebih dingin akan menyebabkan itu mengembun dan menjadi awan. Aliran udara yang menggerakan uap air di seluruh dunia, sehingga partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan jatuh dari lapisan atmosfer bagian atas sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hujan es, hujan es, dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun. Kebanyakan air jatuh kembali ke lautan atau ke tanah sebagai hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai aliran (limpasan) permukaan. Sebagian aliran masuk sungai di lembah dalam lanskap, dengan debit sungai air bergerak menuju lautan. Limpasan dan air yang muncul dari tanah (air tanah) dapat disimpan sebagai air tawar di danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi. Sebagian air menyerap dalam ke dalam tanah dan mengisi ulang sumber air, yang dapat menampung air tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian resapan bisa berada dekat dengan permukaan tanah dan bisa merembes kembali ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah. Sebagian tanah memiliki celah pada permukaan tanah, sehingga air keluar sebagai mata air tawar. Pada lembah sungai dan banjir dataran seringkali ada pertukaran air secara kontinu antara air permukaan dan air tanah di zona hyporheic. Seiring waktu, air kembali ke laut, untuk melanjutkan siklus air.
Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :
1. Presipitasi
Presipitasi sering juga disebut sebagai hujan. presitipasi merupakan proses jatuhnya butiran-butiran air dari awan ke permukaan bumi.
2. Canopy interception
Curah hujan yang dicegat oleh dedaunan tanaman, akhirnya menguap kembali ke atmosfer daripada jatuh ke tanah.
Atau iIntersepsi mengacu pada curah hujan yang tidak mencapai tanah, tetapi malah dicegat oleh daun dan cabang tanaman dan lantai hutan. Hal ini terjadi di kanopi (yaitu kanopi intersepsi), dan di lantai hutan atau serasah lapisan (yaitu lantai intersepsi hutan). Karena penguapan, intersepsi air cair umumnya menyebabkan hilangnya bahwa curah hujan untuk daerah aliran sungai, kecuali untuk kondisi seperti kabut intersepsi.
3. Snowmelt
Aliran permukaan yang dihasilkan oleh salju yang mencair.
Pencairan salju adalah aliran permukaan yang dihasilkan dari salju yang mencair. Hal ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan periode atau musim di mana Aliran permukaan tersebut diproduksi. Air yang dihasilkan oleh pencairan salju merupakan bagian penting dari siklus air tahunan di berbagai belahan dunia, dalam beberapa kasus berkontribusi fraksi tinggi limpasan tahunan DAS.
4. Runoff (limpasan)
Run off sering juga disebut sebagai aliran permukaan. run off merupakan aliran air hujan yang mengalir di atas permukaan bumi, misalnya melalui sungai, selokan, irigasi, dsb ke tempat yang lebih rendah hingga sampai ke laut, atau digunakan untuk pertanian atau lainnya keperluan manusia.
5. Infiltration
Aliran air dari permukaan tanah menyerap ke dalam tanah. Setelah diinfiltrasi, kelembaban air bertambah atau menjadi air tanah.
Menurut ilmu hidrologi, infiltrasi merupakan aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah. Didalam infiltrasi dikenal dua istilah yaitu kapasitas infiltrasi dan laju infiltrasi, yang dinyatakan dalam mm/jam. Kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum yang ditentukan oleh jenis tanah dimana terjadinya ilfiltrasi, sedangkan lajua infiltrasi adalah kecepatan infiltrasi yang nilainya tergantung pada kondisi tanah dan kapasitas hujan. Suatu tanah dalam kondisi kering memiliki daya serap yang tinggi sehingga laju infiltrasi semakin besar, dan akan berkurang perlahan-lahan apabila tanah tersebut jenuh terhadap air.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi yaitu kedalaman genangan dan tebal lapisan jenuh, kelembaban tanah, pemampatan oleh hujan, penyumbatan oleh butir halus, tanaman penutup, topografi, dan intensitas hujan.
· Kedalaman genangan dan tebal lapisan jenuh
Dapat dipahami pada saat awal turunnya hujan, penyerapan air oleh tanah (laju infiltrasi) terjadi dengan cepat. Sehingga semakin dalam genangan dan tebal lapisan jenuh maka laju infiltrasi semakin berkurang.
· Kelembaban tanah
Semakin lembab kondisi suatu tanah, maka laju infiltrasi akan semakin berkurang karena tanah tersebut semakin dekat dengan keadaan jenuh.
· Pemampatan oleh hujan dan penyumbatan oleh butir halus
Pemampatan tanah oleh hujan adalah keadaan turunnya hujan membuat tanah semakin padat. Sehingga pori-pori tanah mengecil, dan menghambat laju infiltrasi. Butiran halus yang terbentuk pada saat tanah kering juga menghambat laju infiltrasi karena pada saat terjadinya hujan, butiran tersebut masuk kedalam tanah dan memperkecil pori-pori tanah.
· Tanaman penutup
Banyaknya tanaman seperti rumput dan pohon-pohon besar yang terdapat pada daerah terjadinya hujan dapat memperbesar laju infiltrasi. Karena biasanya pada tanah seperti ini banyak terdapat tanah humus dan sarang serangga. Sehingga membantu masuknya air kedalam tanah.
· Topografi dan intensitas hujan
Topografi adalah keadaan pemukaan/ kontur tanah, dan intensitas hujan adalah besarnya hujan yang turun dalam satuan waktu. Apabila hujan yang turun besar dan topografi tanah terjal, maka laju infiltrasi kecil. Karena topografi yang terjal akan mengalirkan air dengan cepat sehingga waktu infiltrasi kurang. Begitu juga sebaliknya, topografi yang landai bahkan datar dapat menghasilkan ilfiltrasi lebih besar.
Kapasitas infiltrasi dapat diukur dengan menggunakan infiltrometer dan analisis hidrograf. Infiltrometer ini dibedakan menjadi dua macam yaitu infiltrometer genangan dan simulator hujan (rainfall simulators)
6. Aliran bawah permukaan (Subsurface flow)
Aliran air bawah tanah, di zona Nilai porositas merupakan cerminan dan daerah tangkapan air. Air bawah permukaan dapat kembali ke permukaan (misalnya sebagai mata air atau yang dipompa) dan pada akhirnya meresap ke dalam lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada ketinggian rendah dari tempat itu diinfiltrasi, di bawah gaya gravitasi atau tekanan gravitasi induksi. Tanah cenderung bergerak perlahan, dan diisi kembali perlahan-lahan, sehingga dapat tetap dalam sumber air selama ribuan tahun.
7. Evaporasi
Evaporasi adalah penguapan air dari permukaan air, tanah, dan bentuk permukaan bukan vegetasi lainnnya oleh proses fisika. Dua unsur utama untuk berlangsungnnya evaporasi adalah energi (radiasi) matahari dan ketersediaan air. Proses-proses fisika yang menyertai berlangsungnya perubahan bentuk dari cair menjadi gas berlaku pada kedua proses evaporasi tersebut diatas. Oleh karenanya, kondisi fisika yang mempengaruhi laju evaporasi umum terjadi pada kedua proses alamiah tersebut. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain cahaya matahari, suhu udara, dan kapasitas kadar air dalam udara. Proses evaporasi yang disebutkan diatas tergantung pada jumlah air yang tersedia
8. Transpirasi
Transpirasi adalah penguapan air dari daun dan cabang tanaman melalui pori-pori daun oleh proses fisiologi. Daun dan cabang umumnya di balut lapisan mati yang disebut kulit air (cuticle) yang kedap uap air. Sel-sel hidup daun dan cabang terletak di bawah permukaan tanaman, dibelakang pori-pori daun dan cabang. Besar kecilnya laju transpirasi secara tidak langsung ditentukan oleh radiasi matahari melalui membuka dan menutupnya pori-pori tersebut.
9. Evapotranspirasi
Penguapan air dapat dibedakan ke dalam penguapan internal dan penguapan eksternal. Penguapan eksternal terjadi pada permukaan tanah (evaporasi) dan terjadi pada tanaman (transpirasi), sedangkan penguapan internal terjadi dalam pori-pori tanah
10. Sublimasi
Sublimasi merupakan perubahan wujud dari awan hujan menjadi awan es atau salju. sublimasi hanya terjadi pada siklus hidrologi panjang
11. Deposisi
Hal ini mengacu pada perubahan uap air langsung ke es.
12. Adveksi
Gerakan air - dalam bentuk padat, cair, dan uap - melalui atmosfer. Tanpa menghitung kecepatan, air yang menguap di atas lautan tidak bisa mengendap atas tanah
13. Kondensasi
Transformasi uap air untuk tetesan air cair di udara, menciptakan awan dan kabut.
14. Perkolasi
Air mengalir secara vertikal melalui tanah dan batuan di bawah pengaruh gravitasi lempeng tektonik. Air memasuki mantel melalui subduksi dari kerak samudera. Air kembali ke permukaan melalui vulkanisme.
Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.
1. SIKLUS HIDROLOGI PENDEK
Siklus hidrologi pendek ini terjadi karena hanya melalui tiga dari sembilan komponen proses sikuls hidrologi. Siklus hidrologi pendek ini pertama terjadi proses evaporasi atau penguapan air dari laut, kemudian uap air tersebut melakukan kondensasi berupa titik-titik air embun. Dari proses kondensasi, uap air yang telah terkumpul banyak dalam awan mengalami presipitasi dengan menurunkannya dalam bentuk hujan.
2. Siklus hidrologi sedang
Laut => penguapan => H2O dalam gas=>kondensasi=>awan=>hujan=>sungai=>laut
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.
3. Siklus hidrologi panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.
Untuk memudahkan anda di dalam bidang hidrologi kami menjual data berupa format digital berupa data Hidrologi dan Peta Geologi seluruh Indonesia, dengan biaya investasi yang terjangkau anda sudah bisa mengetahui tentang peta hidrologi dan geologi masing masing daerah. buruan dan mantapkan pilihan anda untuk berkonsultasi, memesan jasa dan membeli product yang ada di perusahaan kami. kami akan selalu menunggu kabar baik teman-teman .
Harga Untuk Peta Hidrologi & Peta Geologi silahkan langsung hubungi customer service kami, dan kami siap melayani.
GUNAKAN JASA PENGEBORAN SUMUR KAMI DENGAN PENGERJAAN TERBAIK DAN TERPERCAYA MANTAPKAN PILIHAN ANDA DI KAMI
Angkat Telepon Anda dan Hubungi Kami
Jangan ragu untuk sekedar berkonsultasi tentang SUMUR BOR Anda.
Anda adalah prioritas utama dalam pekerjaan kami.
0813-1124-4499 | 0856-9121-2424
Technical Support: 24 jam | Sales: Senin-Minggu 07.00 - 21.00
jasageolistrik@gmail.com
Technical Support: 24 jam | Sales: Senin-Minggu 16.00- 21.00
indonesiadrilling@gmail.com
Technical Support: 8 jam | Sales: Senin-kamis 07.00- 15.00
5 comments
Sedia Peta Rupabumi Seluruh Indonesia Lengkap, Format JPEG, SHP, CAD, Mapinfo Tab
Permisi juragan, siapa tau ada yang butuh Peta Rupabumi Seluruh Indonesia Lengkap, Format JPEG, SHP, CAD, Mapinfo Tab
untuk keperluan penelitian, kuliah, konsultan dan lain-lain.
Kebetulan saya menyediakan peta-peta tersebut baik format jpeg, digital (autocad, mapinfo, shp dl
Menyediakan Jasa Pemetaan Topografi, Pemetaan
Geologi, Pemetaan Eksplorasi, Peta Daerah Potensi Komoditi Tambang dari hasil Interpretasi Peta Satelit dan peta geologi, Peta Tutupan Lahan (Pemukiman, Pertanian, Hutan), dll
Penyedian Jasa Peta Digital Indonesia GIS
Kami menyediakan peta-peta (map) digital baik vektor format GIS (mapinfo, arcview, arcGIS), raster format JPG, maupun format Software desktop GIS atau WebGIS yang kami tawarkan meliputi Peta Administrasi (Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa, Kota), Peta Jalan, Sungai, Gunung, Klasifikasi Hutan, hidrogeologi, Geologi, Peta topografi s/d skala 1: 1000.
Tersedia juga Peta Digital / Peta Tematik :
Peta Geologi.
Peta Hidrogeologi.
Skala Peta yang tersedia :
Skala Peta 1:1000,
Skala Peta 1:5000,
Skala Peta 1:10000,
Skala Peta 1:25.000,
Skala Peta 1:100000,
Skala Peta 1:250.000,
Skala Peta 1:1.000.000, dll.
Skala Peta bisa ditentukan sesuai kebutuhan dan pesanan.
Disamping itu juga tersedia citra Satelit Landsat dan DEM (SRTM) seluruh Indonesia. Kami juga melayani jasa interpretasi citra satelit untuk explorasi Bahan Galian, pembuatan peta tutupan lahan (land cover) dan pembuatan peta GIS berdasarkan tema-tema tertentu yang dikehendaki. Peta dan database di dalamnya didapat dari pengolahan dan penyatuan data-data dari Citra Satelit (Spot, ETM 7++, SRTM, DEM), BAKOSURTANAL, BPS, ESDM, Dep. PU, Badan Meteorologi dan Geofisika, LAPAN, dan survey langsung ke lapangan, dll
Penjelasan Lebih Lanjut dan Harga, Silakan menghubungi rekan Helmi di :
Kami siap membantu kebutuhan Anda dengan menyediakan Peta Digital Indonesia GIS.
Peta Digital membantu mempermudah urusan Anda.
Peta Digital bukan segalanya, tapi dengan Peta Digital banyak hal yang dapat dilakukan.
Kami Penyedia Peta Digital Indonesia GIS yang beralamat di Kota Bandung, Jawa Barat.
Meyediakan serta melayani pemesanan pembuatan Peta Digital Indonesia GIS.
Peta Digital dalam Format MapInfo (.tab .map) dan ArcView/ArcGIS (.shp .dbf).
Peta Digital dalam Format Vektor-Raster.
Peta Digital untuk Batas Administrasi Propinsi/Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Kota.
Kelengkapan Peta Digital lainnya berupa Gunung, Sungai, Jalan, Hutan, dll.
+++
Jual Peta Geologi dan Jual Peta Hidrogeologi Call 0813-1124-4499
Jual Peta Geologi dan Jual Peta Hidrogeologi Call 0813-1124-4499
Jual Peta Geologi dan Jual Peta Hidrogeologi Call 0813-1124-4499
Jual Peta Geologi dan Jual Peta Hidrogeologi Call 0813-1124-4499
Indonesia
Sumatra
AcehJasa Geolistrik & Bore Hole Camera SumateraJasa Geolistrik & Bore Hole Camera UtaraJasa Geolistrik & Bore Hole Camera SumateraJasa Geolistrik & Bore Hole Camera BaratJasa Geolistrik & Bore Hole Camera BengkuluJasa Geolistrik & Bore Hole Camera RiauJasa Geolistrik & Bore Hole Camera KepulauanJasa Geolistrik & Bore Hole Camera RiauJasa Geolistrik & Bore Hole Camera JambiJasa Geolistrik & Bore Hole Camera SumateraJasa Geolistrik & Bore Hole Camera SelatanJasa Geolistrik & Bore Hole Camera LampungJasa Geolistrik & Bore Hole Camera KepulauanJasa Geolistrik & Bore Hole Camera BangkaJasa Geolistrik & Bore Hole Camera Belitung
Jawa
JakartaJasa Geolistrik & Bore Hole Camera JawaJasa Geolistrik & Bore Hole Camera BaratJasa Geolistrik & Bore Hole Camera BantenJasa Geolistrik & Bore Hole Camera JawaJasa Geolistrik & Bore Hole Camera TengahJasa Geolistrik & Bore Hole Camera YogyakartaJasa Geolistrik & Bore Hole Camera JawaJasa Geolistrik & Bore Hole Camera Timur
Kalimantan
KalimantanJasa Geolistrik & Bore Hole Camera BaratJasa Geolistrik & Bore Hole Camera KalimantanJasa Geolistrik & Bore Hole Camera TengahJasa Geolistrik & Bore Hole Camera KalimantanJasa Geolistrik & Bore Hole Camera SelatanJasa Geolistrik & Bore Hole Camera KalimantanJasa Geolistrik & Bore Hole Camera TimurJasa Geolistrik & Bore Hole Camera KalimantanJasa Geolistrik & Bore Hole Camera Utara
NusaJasa Geolistrik & Bore Hole Camera Tenggara
BaliJasa Geolistrik & Bore Hole Camera NusaJasa Geolistrik & Bore Hole Camera TenggaraJasa Geolistrik & Bore Hole Camera BaratJasa Geolistrik & Bore Hole Camera NusaJasa Geolistrik & Bore Hole Camera TenggaraJasa Geolistrik & Bore Hole Camera Timur
Sulawesi
SulawesiJasa Geolistrik & Bore Hole Camera BaratJasa Geolistrik & Bore Hole Camera SulawesiJasa Geolistrik & Bore Hole Camera UtaraJasa Geolistrik & Bore Hole Camera SulawesiJasa Geolistrik & Bore Hole Camera TengahJasa Geolistrik & Bore Hole Camera SulawesiJasa Geolistrik & Bore Hole Camera SelatanJasa Geolistrik & Bore Hole Camera SulawesiJasa Geolistrik & Bore Hole Camera TenggaraJasa Geolistrik & Bore Hole Camera Gorontalo
Maluku
MalukuJasa Geolistrik & Bore Hole Camera MalukuJasa Geolistrik & Bore Hole Camera Utara
Papua
PapuaJasa Geolistrik & Bore Hole Camera BaratJasa Geolistrik & Bore Hole Camera Papua
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^